Senin, 21 Maret 2022

MAKALAH MEMAHAMI KOMPETENSI GURU SOSIAL

 

MAKALAH

MEMAHAMI KO MPETENSI GURU SOSIAL

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Nanik Istikawati, M.Pd

 

 

 

 

 

 

Di susun oleh :

Putri Nur diana (202102003)

 

 



 


PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEMESTER 1

STAI SYEKH JANGKUNG PATI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

 

 


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Memahami Kompetensi Guru Profesional Sosial” dengan baik. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan.

Kami berterima kasih kepada Ibu Nanik Istikawati,  M.pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan, yang telah memberikan bimbingan dan arahannya. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga selesai. 

Sebagaimana pepatah yang mengatakan bahwa “Tak ada gading yang tak retak”, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena kekurangan dan keterbatasan kemampuan kami dalam penyusunan makalah. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak. 

 

 

 

 

Kayen, 30 November 2021

                                                                                   

                                                                                                            Penulis

 

                                                                                   

 

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ............................................................................................                        i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................                       ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................                       1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................                       1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................                       2

1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................                       2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................                       3

2.1 Kompetensi Dasar sebagai guru .........................................................................                       3

1. Kompetensi Pedagogik .........................................................................................                       3

2. Kompetensi kepribadian .......................................................................................                       4

3. Kompetensi Profesional ........................................................................................                       4

4. Kompetensi Sosial Guru .......................................................................................                       5

2.2 Kompetensi Sosial ..............................................................................................                       5

2.3 Ruang Lingkup Kompetensi Sosial Guru ...........................................................                       7

2.3 Manfaat Kompetensi Sosial  ...............................................................................                       7

BAB III PENUTUP ................................................................................................                     10

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................                     10

3.2 Saran ...................................................................................................................                     10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................                     11

 

 


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Guru adalah profesi yang unik karena begitu banyaknya kompetensi yang harus mereka miliki dalam melaksanakan tugasnya mempersiapkan generasi yang akan datang. Sebuah generasi yang tentu saja memiliki tantangan profesi dan budaya social yang berbeda dengan sang guru sendiri. Sukses atau tidaknya guru dalam melaksanakan tugas tergantung kepada mereka sendiri. Sebab kewenangan rancangan program kurikuler, program ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, merupakan kewenangan sekolah yang dikembangkan oleh guru. Oleh sebab itu, guru harus memiliki kompetensi profesional yang sesuai dengan bidang tugasnya agar mampu mengembangkan kurikulum, menyusun bahan ajar dengan baik, baik berbentuk modul, buku teks maupun lembar kerja siswa.

Bersamaan dengan itu, guru juga harus mampu mengembangkan suasana belajar yang dinamis dengan tetap menghargai para siswanya agar mereka optimal dalam belajar. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap guru harus memiliki integritas yang kuat dalam profesi keguruannyasekaligus meyakini bahwa profesinya sebagai guru merupakan pilihan terbaik bagi dirinya. Dengan begitu, guru bisa bekerja total untuk profesinya, bahkan dia juga harus mampu meyakinkan orang lain untuk mendukung program-program akademiknya, baik dari kolega sesama pengelola sekolah maupun para siswanya.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki setiap guru adalah kompetensi sosial, yakni kemampuan mengelola hubungan kemasyarakatan yang membutuhkan berbagai keterampilan, kecakapan dan kapasitas dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hubungan antar pribadi. Signifikansi kompetensi sosial bagi guru bisa dirasakan dalam banyak konteks sosial. Salahsatunya dengan para stakeholder sekolah, termasuk di dalamnya para pelanggan sekolah, pengguna lulusan sekolah, dan tokoh-tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh dalam proses pemajuan sekolah. Signifikansi juga dirasakan dengan kolega mereka di sekolahdan para siswa yang prestasinyaberada di tangan guru sendiri. Para siswa harus dihantarkan oleh para guru untuk bisa masuk dalam komunitas profesi, jasa, pedagang, atau bahkan harus mampu mempersiapkan para siswa untuk menjadi pengusaha yang sangat membutuhkan relationship dengan masyarakat luas.

1.2. Rumusan Masalah

1.      Apa saja kompetensi dasar sebagai Guru ?

2.      Sebutkan kompetensi sosial Guru ?

3.      Apa saja ruang lingkup kompetensi sosial Guru ?

4.      Apa manfaat dari kompetensi sosial ?

1.3  Tujuan Penulisan

1.      Untuk Mengetahui tentang kompetensi sebagai guru.

2.      Agar bisa mengembangkan sebuah kompetensi.

3.      Mengetaui betapa pentingnya kompetensi  social sebagai sarana pembelajaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kompetensi Dasar Sebagai Guru

1. Kompetensi pedagogik

Kompetensi Pedagogik Guru adalah kemampuan atau keterampilan guru yang bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar dengan peserta didik.

Setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:

1.      Karakteristik para peserta didik. Dari informasi mengenai karakteristik peserta didik, guru harus bisa menyesuaikan diri untuk membantu pembelajaran pada tiap-tiap peserta didik. Karakteristik yang perlu dilihat meliputi aspek intelektual, emosional, sosial, moral, fisik, dll.

2.      Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Guru harus bisa menerangkan teori pelajaran secara jelas pada peserta didik. Menggunakan pendekatan tertentu dengan menerapkan strategi, teknik atau metode yang kreatif.

3.      Pengembangan kurikulum. Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan. Mengembangkan kurikulum mengacu pada relevansi, efisiensi, efektivitas, kontinuitas, integritas, dan fleksibilitas.

4.      Pembelajaran yang mendidik. Guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran, namun juga melakukan pendampingan. Materi pelajaran dan sumber materi harus bisa dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut.

5.      Pengembangan potensi para peserta didik. Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda. Guru harus mampu menganalisis hal tersebut dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, supaya setiap peserta didik bisa mengaktualisasikan potensinya.

6.      Cara berkomunikasi. Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif saat menyampaikan pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan santun dan penuh empati pada peserta didik.

7.      Penilaian dan evaluasi belajar. Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar. Dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran juga harus bisa dilakukan.

Kompetensi Pedagogik bisa diperoleh melalui proses belajar masing-masing guru secara terus menerus dan tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah menjadi guru.

 

2. Kompetensi kepribadian

Kompetensi Kepribadian berkaitan dengan karakter personal. Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dll.

Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya memiliki attitude yang baik.

3. Kompetensi profesional

Kompetensi Profesional Guru adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.

Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru diantaranya adalah:

1.      Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir keilmuannya.

2.      Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.

3.      Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.

4.      Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.

5.      Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses pembelajaran dan juga pengembangan diri.

Dengan menguasai kemampuan dan keahlian khusus seperti yang sudah dijelaskan di atas, diharapkan fungsi dan tugas guru bisa dilaksanakan dengan baik.

Dengan demikian, guru mampu membimbing seluruh peserta didiknya untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan.

 

4. Kompetensi sosial

Kompetensi Sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat secara luas.

Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

1.      Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis kelamin, ras, latar belakang keluarga, dll.

2.      Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan empatik.

3.      Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

4.      Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan dengan bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.

2.2 Kompetensi sosial guru

Sebagai professional yang memiliki tugas memajukan para siswa sehingga mereka bisa masuk dunia profesidan diterima dalam semua kalangan sosial, seorang guru harus memiliki kompetensi sosial untuk tiga konteks kepentingan, yakni:

1. mempersiapkan para siswa untuk memasuki dunia profesi,

Profesi baik sebagai pegawai, pegawai negeri sipil, polisi, tentara, pegawai swasta, pengusaha, atau bahkan pemimpin politik yang kekuatannya terletak pada konstituen dan kesuksesannya berada kemampuan komunikasi sosialnya. Oleh sebab itu, para siswa harus dilatih untuk bisa memiliki kompetensi sosial, memiliki kecakapan untuk berkomunikasi, mempengaruhi orang lain, meyakinkan orang lain untuk bisa melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dia yakini, termasuk kemampuan menerima keragaman sosial, etnik, agama, ras dan budaya. Semua itu harus dilatih sejak mereka berada di sekolah. Lalu, bagaimana guru dapat melatih kecakapan sosial siswanya jika mereka sendiri tidak memiliki kompetensi tersebut? Untuk itu, seorang guru harus memiliki kompetensi sosial dengan baik. Kemampuan yang harus mereka latihkan secara terencana kepada para siswa, karena kecakapan ini tidak ditransformasi atau dilatihkan melalui kurikulum tertulis. Sebaliknya, kemampuan ini dibangun melalui kurikulum yang terselubung, namun menjadi bagian dalam proses interaksi guru-murid, baik dalam proses pembelajaran maupun melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.

2. Memperkuat profesionalisme melalui proses peer-guidence, peer review sesama guru

Berkomunikasi baik di internal maupun lintas satuan pendidikan. Guru yang cenderung introvet, tertutup, dan tidak banyak berkomunikasi dengan sesama di sekolahnya, akan teralienasi dan tertinggal oleh berbagai perubahan. Sementara dalam lintas satuan pendidikan, pemerintah mendorong para guru memiliki wadah komunikasi satu sama lain. Dalam hal ini, pemerintah membantuk wadah guru sekolah dasar dengan Kelompok Kerja Guru (KKG)dan wadah guru sekolah menengah dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kedua organisasi ini dibentuk dan dikembangkan bagi para guru untuk melakukan sharing tentang bahan ajar, metode dan strategi pembelajaran,evaluasi proses dan hasil belajar, pengelolaan kelas serta pengembangan penelitian untuk peningkatan layanan pembelajaran bagi para siswa mereka. Intinya, wadah komunikasi KKG dan MGMP ini dibentuk pemerintah dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang dimulai dengan peningkatan guru. Dengan demikian, guru harus terbuka, mau menerima dan memberi masukan, dan bersama-sama memikirkan inovasi dunia pendidikan bagi kemajuan Indonesia. Untuk itulah, maka setiap guru atau calon guru harus memiliki kompetensi atau kecerdasan sosial.

3. Memperkuat institusi pendidikan melalui optimalisasi partisipasi

seluruh stakeholder sekolah guna meningkatkan mutu layanan pendidikan. Tugas ini seolah-olah merupakan tugas kepala sekolah/madrasah, padahaltidak seluruh kegiatan komunikasi dengan pihak-pihak luar dilakukan oleh kepala sekolah. Untuk konteks-konteks tertentu, khususnya tentang kemajuan para siswa pada mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab guru, harus dikomunikasikan terlebih dahulu oleh guru. Demikian pula dengan perlakuan-perlakuan guru pada siswa dalam pembelajaran, seperti menambah jam belajar, melakukan remedial,reinforcement, dan kunjungan lapangan, merupakan kebijakan setiap guru yang harus dikomunikasikan dengan kepala sekolah/madrasah dan komite sekolah. Demikian pula saat para guru mencari informasi tentang kebutuhan-kebutuhan para pengguna lulusan, mereka harus mampu berkomunikasi dengan para pengguna, mendengarkan secara serius dan seksama, termasuk menghargai pendapat-pendapat.

 

2.3 Ruang Lingkup Kompetensi Sosial Guru

Berkaitan dengan ruang lingkup kompetensi sosial guru, Sanusi (1991) mengungkapkan bahwa kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Menurut Permendiknas No. 16 tahun 2007 terdapat lima kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru yang diuraikan secara rinci sebagai berikut:

a.  Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.

b.  Bersikap simpatik.

c.  Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite sekolah.

d.  Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.

e.  Memahami dunia sekitarnya (lingkungannya).

2.4 Manfaat Kompetensi Sosial

Rubin Adi menguraikan manfaat guru yang berkompetensi sosial dengan mengatakan bahwa bila guru memiliki kompetensi, maka ia akan diteladani oleh siswa-siswanya. Sebab selain kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, siswa juga perlu diperkenalkan dengan kecerdasan sosial (sosial intellegence). Hal tersebut bertujuan agar siswa memiliki hati nurani, rasa peduli, empati dan simpati kepada sesama. Sedangkan pribadi yang memiliki kecerdasan sosial ditandai adanya hubungan yang kuat dengan Allah, memberi manfaat kepada lingkungan, santun, peduli sesama, jujur dan bersih dalam berperilaku. Dari pernyataan Rubin bahwa manfaat kompetensi sosial guru mengarahkan siswa untuk memiliki kecerdasan sosial yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di tengah lingkungan sosial.

Guru merupakan sosok yang diteladani siswa. Pepatah yang terkenal dan sangat sering dilontarkan bahwa guru digugu dan ditiru yang berarti guru dianut dan diteladani. Maka dalam pelaksanaan proses pembelajaran, guru diharapkan mampu melakukan hubungan sosial yang baik dengan siswa melalui interaksi dan komunikasi. Walau bagaimana pun, kepribadian guru akan selalu menjadi perhatian setiap siswa. Dalam tulisannya, Suwardi mengatakan bahwa guru memang perlu memperhatikan hubungan sosial dengan siswa. Karena hubungan keduanya berlangsung di dalam dan di luar kelas, hubungan tersebut berpengaruh langsung terhadap tujuan pembelajaran. Kesuksesan hubungan guru dan siswa juga akan mendukung suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Berkaitan dengan hubungan sosial guru dan siswa, maka perlu ada upaya-upaya dalam meningkatkan kompetensi sosialnya dengan cara mengembangkan kecerdasan sosial yang merupakan suatu keharusan bagi guru, hal ini bertujuan agar hubungan guru dan siswa berjalan dengan baik.

Berkaitan dengan pernyataan tersebut Gordon sebagaimana dikutip oleh Suwardi menulis bahwa terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru yaitu:

1) Baik guru maupun siswa memiliki keterbukaan, sehingga masing-masing pihak bebas bertindak dan saling menjaga kejujuran, membutuhkan, dan saling berguna.

2)  Baik guru maupun siswa merasa saling berguna.

3) Baik guru maupun siswa menghargai perbedaan, sehingga dapat berkembang kreativitasnya, keunikannya, dan individualisasinya.

4) Baik guru maupun siswa merasa saling membutuhkan dalam pemenuhan kebutuhannya.

Mengembangkan kecerdasan sosial dalam proses pembelajaran antara lain dengan belajar memecahkan masalah, misalnya memecahkan kasus sosial, bahkan menurut Rubin bisa dengan mengadakan diskusi dan melakukan kunjungan langsung ke masyarakat. Dengan demikian akan tertanam rasa peduli terhadap kepribadian siswa. Selain itu siswa juga akan dapat memecahkan masalah, khususnya yang berkenaan dengan hal-hal yang mengganggu belajar dirinya sendiri. Guru hendaknya mengikuti pelatihan berkaitan dengan kompetensi sosial guru, hal ini untuk mengembangkan kompetensi sosial guru hendaknya mengikuti pelatihanpelatihan berkaitan dengan kompetensi sosial. Namun sebelum itu juga perlu diketahui tentang target atau dimensi-dimensi kompetensi ini yaitu; kerja tim, melihat peluang, peran dalam kegiatan kelompok, tanggung jawab sebagai warga, kepemimpinan, relawan sosial, kedewasaan dalam berelasi, berbagi, berempati, kepedulian kepada sesama, toleransi, solusi konflik, menerima perbedaan, kerjasama dan komunikasi.

 

Hal yang terpenting juga bagi seorang guru yaitu beradaptasi di tempat bertugas. Beradaptasi maksudnya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dalam arti positif, bukan dalam arti mengikuti keadaan apa adanya, sehingga larut integritas, beradaptasi dalam rangka untuk melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga terwujud kemajuan bersama. Dari hal-hal tersebut, jelas bahwa guru hendaknya mengupayakan pengembangan kecerdasan sosialnya, karena kecerdasan sosial guru akan membantu memperlancar jalannya pembelajaran serta dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi yang telah di bahas dalam makalah tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa berkomunikasisi atau adaptasi sangatlah penting bagi setiap manusia terutama bagi seorang anak, adaptasi bukan saja untuk membentuk kecerdasan dalam berbicara tetapi juga untuk membentuk karakter anak . Dan peran seorang guru menjadi kompetensi yang paling peting dalam hal tersebut.

kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar”.

 

3.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, maka saran untuk makalah ini adalah :
Pembahasan penulis dalam makalah ini sudah sesuai dengan tema dan judul yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi penulis menyadari jika masih banyak kekurangan di makalah ini, sehingga penulis mengharapkan masukan, saran, serta kritik  dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Harisni, Asni, 2020, “ 4 standar kompetensi guru yang harus dimiliki di Era digital”, https://pintek.id/blog/kompetensi-guru/ , Diakses pada 29 November pukul 22.15

Rosyada, Dede, 2021  “ guru harus memiliki kompetensi sosial yang baik” http://dederosyada.lec.uinjkt.ac.id/reviews/guruharusmemilikikompetensisosialyangbaik , Diakses pada 29 November pukul 22.45

Susanto, Hadi, 2015 “Kompetensi sosial”   https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/06/kompetensi-sosial/ , Diakses pada 29 November pukul 23. 15

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar