MAKALAH
MEMAHAMI KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Profesi Keguruan
Dosen Pengampu: Nanik Istikawati, M.Pd
Di susun oleh :
Putri Nur diana (202102003)
![]() |
FAKULTAS / PRODI PGMI SEMESTER 1
STAI SYEKH JANGKUNG PATI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta rahimnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menghilangkan masa kejahiliyah menjadi masa yang terang akan ilmu.
Adapun tujuan Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ibu Nanik Istikawati M.Pd. selaku dosen mata kuliah Profesi Keguruan, Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nanik Istikawati, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Profesi Keguruan yang telah memberikan tugas, sehingga bisa dapat menambah pengetahuan dan lainya sesuai mata kuliah ini, dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang telah berbagi pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalai ini dengan baik.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kayen, 03 November 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Dasar Pengembangan Profesi Guru .............................................................................. 3
2.2 Guru Profesional Dan Sifat Profesional ........................................................................ 4
2.3 Ciri-Ciri Guru Profesional ............................................................................................ 5
2.4 Upaya meningkatkan Profesionalisme Guru ................................................................ 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 10
3.2 Saran ............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menjadi seorang guru merupakan hal tidak mudah untuk dilakukan. Banyak padangan luar yang menganggap bahwa mengajar adalah hal sepele yang hanya mengandalkan kemampuan dalam memahami materi dan berbicara. Tetapi jauh dari pada itu, menjadi seorang guru pada dasarnya membutuhkan kemampuan dalam mengontrol diri dan juga orang lain. Guru memiliki peran yang sangat esensial bagi mutu pendidikan di Indonesia karena guru menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran disamping kurikulum dan sarana prasarana.
Guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas utama tersebut akan menjadi efektif apabila guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang meliputi kompetensi yang harus dimiliki guru disertai dengan kode etik tertentu. Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. keempat kompetensi tersebut dalam praktiknya merupakan satu kesatuan yang utuh. Guru profesional sudah seharusnya mampu menguasai keempat kompetensi tersebut.
Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, kompetensi guru memiliki hubungan yang positif. Semakin guru menguasai kompetensi minimal yang harus dimilikinya maka mutu pendidikan di Indonesia juga akan meningkat. Namun melihat fenomena yang ada sekarang, masih banyak ditemukan kasus yang mencerminkan masih rendahnya tingkat profesionalitas guru di Indonesia. Salah satunya dapat dilihat dari masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran yang monoton tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran, masih banyak guru yang belum mempunyai kualifikasi S1 dan masih banyak persolan lainnya.
Pengembangan guru di Indonesia juga masih rendah. Banyak guru-guru dalam bidang skill (kemampuan mengajar) masih kurang, kurangnya pengembangan dan peningkatan organisasi serta kurangnya pengembangan dan peningkatan keperibadian (motivasi berprestasi). Padahal peran guru demikian penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Secara kuantitatif jumlah tenaga guru telah cukup memadai, tetapi mutu serta profesionalismenya belum sesuai dengan harapan. Guru bukan hanya sekedar profesi. Guru bukan hanya mengajarkan materi dan memberikan 2 penilaian. Dalam proses penyampaian materi itu sendiri memerlukan teknik dan seni sebagai hasil dari perpaduan kompetensi yamg dimiliki oleh guru. Sehingga guru menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran. Peningkatan kompetensi guru dalam rangka pengembangan profesi guru dinilai sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dan lebih luas lagi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, diantaranya
1. Apa dasar pengembangan profesi guru ?
2. Apa itu guru profesional dan mengapa guru harus profesonal ?
3. Apa saja ciri-ciri guru professional ?
4. Upaya apa untuk meningkatkan profesionalisme guru ?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memahami beberapa karakter peserta didik
2. Untuk mengetahui cara pembelajaran yang efektif
3. Mengetahui cara menjadi pendidik yang professional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Pengembangan Profesi guru
Sebagai suatu profesi, guru harus berkembang sesuai dengan persyaratannya sebagai profesi. Karena profesi guru memberikan layanan kepada masyarakat dan anak didik, maka diperlukan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta kemampuan yang selalu berkembang. Adapun dasar yang digunakan mengapa profesi guru harus dikembangkan adalah:
1. Dasar Filosofis.
Guru pada hakekatnya adalah pendidik yang bertugas sebagai pemimpin atau pelayan (agogos). Sebagai pemimpin dan pelayan, guru harus dapat memberikan pimpinan dan layanan kepada masyarakat sebaik-baiknya kepada anak didik. Sementara tuntutan jaman dan tuntutan anak didik selalu berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itu profesi guru harus selalu dikembangkan agar tidak tertinggal dari kemajuan zaman.
2. Dasar psikologis.
Guru selalu berhadapan dengan individu lain yang memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing. Setiap individu memiliki pikiran, perasaan, kehendak, keinginan, fantasi, inteligensi, cita-cita, instink, perangai, dan performansi yang berbeda dengan individu lain. Jika guru tidak selalu meningkatkan pemahaman terhadap individu lain (anak didik), maka ia tidak akan dapat menerapkan strategi pelayanannya sesuai dengan keunikan anak didik. Di sinilah pentingnya guru mengembangkan pemahaman aspek psikologis individu lain.
3. Dasar pedagogis.
Tugas profesional utama guru adalah mendidik dan mengajar. Untuk dapat menjalankan tugas mendidik dan mengajar dengan baik, guru harus selalu membina diri untuk mengetahui dan menerapkan strategi mengajar baru, metode baru, teknik-teknik mendidik yang baru, menciptakan suasana pembelajaran yang bervariasi, dan kemampuan mengelola kelas dengan baik. Guru yang tidak mengembangkan kemampuan pembelajarannya akan selalu menerapkan cara pembelajaran yang telah puluhan tahun digunakan, dan sudah ketinggalan jaman. Guru akan selalu mengikuti perkembangan inovasi di bidang metode pembelajaran.
4. Dasar Ilmiah.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) selalu berkembang dengan pesat. Guru harus dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah agar dapat selalu Yogia Prihartini 113 mengikuti perkembangan IPTEKS tersebut. Dalam melaksanakan tugas seharihari pun prinsip- prinsip ilmiah selalu dipegang teguh, agar tercipta keadilan, kejujuran, dan keobyektifan dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Penggunaan sumber belajar yang monoton dan ketinggalan jaman harus dihindarkan. Salah satu ciri orang ilmiah adalah adanya rasa ingin tahu yang besar terhadap IPTEKS yang ditekuninya.
5. Dasar sosiologis.
Masyarakat modern dewasa ini menuntut guru untuk melakukan hubungan dengan orang, organisasi dan masyarakat dengan cara-cara modern juga. Profesi guru dituntut untuk selalu dikembangkan mengikuti teknik-teknik komunikasi yang multi sistem ini. Perkembangan sarana komunikasi lisan dan tertulis melalui media grafis, media massa, media elektronik, media organisatoris, dan media proses kelompok yang serba canggih harus dikenal dan diterapkan dalam proses mendidik. Guru harus pandai-pandai mengadakan hubungan sosial dengan mendayagunakan sarana dan media yang berkembang begitu pesat ini. Hal inilah yang mengharuskan profesi guru dikembangkan
2.2 Guru Profesional dan Sifat Profesional
1. Guru Profesional
Profesi atau jabatan guru sebagai pendidik formal di Sekolah tidak dapat dipandang ringan karena menyangkut berbagai aspek kehidupan serta menuntut pertangungjawaban moral yang berat. Inilah pertimbangan adanya berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang terjun dan mengabdikan diri dalam dunia pendidikan.
Sebagai tenaga pengajar harus pula memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Berkepribadian yang meliputi : beriman dan betakwa kepada Tuhan yang maha Esa, dan berkepribadian pancasila. Masih dengan beakaitan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang guru, Team didaktik Kurikulum IKIP Surabaya (1984: 9-10) mengkategorikan syarat guru menjadi lima bagian, yaitu:
1) Persyaratan fisik.
2) Persyaratan psikis
3) Persyaratan mental.
4) Persyaratan moral.
5) Persyaratanintelektual.
2. Mengapa Guru Harus Profesional
Dalam Pasal 2 dinyatakan, guru mempunyai tugas kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendididkan anak usia dinipada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangandan pangkuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktika dengan sertifikat pendidik.
Guru profesional setidaknya harus bisa menguasai dua karakteristik utama dalam mengajar, yaitu bahan ajar dan peserta didik. Penguasaan kedua elemen ini sangat dibutuhkan untuk menentukan metode dan strategi pembelajaran.
2.3 Ciri Ciri Guru Profesional
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
11. Mengajar siswa untuk belajar bagaimana belajar.
Sebuah hal yang tidak mudah membuat proses pembelajaran yang ‘padat’ proses. Padat proses yang saya maksud adalah guru membiarkan siswa nya menemukan sendiri pertanyaannya atau pertanyaan yang guru berikan. Banyak guru yang memotong proses itu dengan alasan waktu yang sempit dan tuntutan kurikulum yang banyak. ada situs yang bisa menerangkan dengan baik mengenai strategi membuat siswa bisa menemukan sendiri pertanyaannya dengan metode yang disebut sebagai visual thinking
12. Punya semua sifat baik kepada sesama guru.
Sebagai seorang dewasa seorang guru mesti punya sifat sebagai seorang yang baik kepada sesama guru. Sifat yang baik yang saya maksud adalah sifat rendah hati, mau berbagi pengetahuan, fleksibel dan mengedepankan prasangka baik, bersifat inklusif dan bukan ekslusif dan bersedia membantu guru lain yang perlu bantuan semampunya. Semua sifat yang saya sebutkan sangat perlu dalam membuat sebuah sekolah menjadi komunitas pembelajar dan bukan sebuah sekolah yang isinya adalah guru senior yang berkuasa dan guru yunior yang pasrah diapakan dan disuruh apa saja oleh guru yang lebih dulu hadir di sekolah itu.
13. Punya pengetahuan yang mumpuni mengenai media sosial.
Berapa banyak guru yang kita kenal baik dalam keseharian namun ‘nyinyir’ di media sosial. Ia tampil sebagai sosok yang menghakimi, menghujat dan membuat orang yang membacanya jadi gerah sendiri. Ia bisa katakan bahwa hanya memforward artikel namun pilihan artikel nya berasal dari media yang tidak terdaftar di dewan pers alias media tidak jelas. Sebagai guru adalah pilihan, ia mesti sadar bahwa hiruk pikuk politik tidak mesti ia ikuti dengan tegang dan marah atau bahkan dengan enteng memberi cap pada pihak yang bersebrangan sebagai pihak yang salah dan perlu dihakimi. Sebagai guru ada baiknya hadir sebagai contoh dalam penggunaan media sosial yang bijak.
2.4 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru
Upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru telah ditempuh oleh pemerintah, instansi pendidikan dan para guru tentunya. Adapun upaya untuk meningkatkannya adalah sebagai berikut;
1. Menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi sesuai kualifikasi akademik.
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen bahwa guru untuk mendapatkan kompetensi profesional harus melalui pendidikan profesi dan guru juga dituntut untuk memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 atau D4. Apalagi pada saat sekarang ini, perkembangan dunia pendidikan dan sistem pendidikan semakin meningkat. Dengan melanjutkan tingkat pendidikan diharapkan guru dapat menambah pengetahuannya dan memperoleh informasi-informasi baru dalam pendidikan sehingga guru tersebut mengetahui perkembangan ilmu pendidikan.
2. Melalui Program Sertifikasi Guru.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui sertifikasi dimana dalam sertifikasi tercermin adanya suatu uji kelayakan dan kepatutan yang harus dijalani seseorang, terhadap kriteria-kriteria yang secara ideal telah ditetapkan. Dengan adanya sertifikasi akan memacu semangat guru untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ilmu, dan profesionalisme dalam dunia pendidikan.
3. Memberikan Diklat dan pelatihan bagi guru.
Diklat dan pelatihan merupakan salah satu teknik pembinaan untuk menambah wawasan / pengetahuan guru. Kegiatan diklat dan pelatihan perlu dilaksanakan oleh guru dengan diikuti usaha tindak lanjut untuk menerapkan hasil – hasil diklat dan pelatihan.
4. Gerakan Guru Membaca ( G2M ).
Guru hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya membaca untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuannya. Tidak lucu bukan kalau guru menyuruh murid-muridnya rajin membaca sedangkan gurunya enggan untuk membaca. Kita sebagai guru harus lebih serba tahu dibandingkan peserta didik. Untuk itu perlu digalakkan Gerakan Guru Membaca. Dalam hal ini guru bisa memanfatkan buku-buku atau media masa yang tersedia diperpustakaan, sekolah ataupun toko buku, atau bisa juga dengan mengakses internet tentang hal-hal yang berhubungan dengan spesialisasinya ataupun pengetahuan umum yang dapat menambah wawasannya.
5. Melalui Organisasi KKG (Kelompok Kerja Guru).
Salah satu wadah atau tempat yang dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan profesional guru sekolah dasar di antaranya melalui KKG. KKG adalah wadah kerja sama guru–guru dan sebagai tempat mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan kemampuan profesional, yaitu dalam hal merencanakan, melaksanakan dan menilai kemajuan murid.
6. Senantiasa Produktif Dalam Menghasilkan Karya-Karya Di Bidang Pendidikan.
Guru hendaknya memiliki kesadaran untuk lebih banyak menulis, terutama mengenai masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Hal ini termasuk salah satu metode untuk dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menuangkan konsep-konsep dan gagasan dalam bentuk tulisan. Setiap guru harus sadar dan mau melatih diri jika ia benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah di bahas dalam makalah tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi guru sangatlah penting bagi para peserta didik sebagai penerus bangsa dan Profesionalisme guru merupakan suatu keadaan dimana seorang guru memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas kependidikan dan pengajaran yang telah terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Untuk menjadi seorang guru yang profesional, guru harus mengikuti program sertifikasi terlebih dahulu sesuai dengan UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dimana sertifikasi tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru, serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran.
Karena itu, apabila seorang guru mempunyai kompetensi yang kurang baik atau tidak kompeten maka akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Misalnya guru kurang persiapan, dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas dan menyebabkan siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar dan berdampak terhadap hasil belajarnya
3.2 Saran
Berdasarkan
hasil pembahasan tersebut, maka saran untuk makalah ini adalah :
Pembahasan penulis dalam makalah ini sudah sesuai dengan tema dan judul yang
telah ditentukan sebelumnya, tetapi penulis menyadari jika masih banyak
kekurangan di makalah ini, sehingga penulis mengharapkan masukan, saran, serta
kritik dari pembaca untuk perbaikan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Prihartini, Yogia, 2020, “ Dasar-Dasar Pengembangan Profesi Guru Menurut Teori Dan Praktis Pendidikan”,https://media.neliti.com/media/publications/publications/56486-ID-dasar-dasar-pengembangan-profesi-guru-me.pdf , Diakses pada 02 November 2021 pukul 21.30
Amelia, Deah, 2017, “Konsep Dasar Guru Profesional”,
https://deahamelia.blogspot.com/2017/04/konsep-dasar-guru-profesional.html, Diakses pada 02 November 2021 pukul 21.45
Sampurno, Agus, 2017, “Ciri Guru Profesional”, https://gurukreatif.wordpress.com/2017/01/02/10-ciri-guru-profesional/ , Diakses Pada 02 November 2021 pukul 22.15
Sunarto, 2019, “ Upaya Meningkatan Kompetensi Profesional Guru Dalam Proses Belajar Mengajar”, https://formenews.id/2019/02/26/upaya-meningkatkan-kompetensi-profesional-guru-dalam-proses-belajar-mengajar/ , Diakses Pada 03 November 2021 pukul 21.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar