REVISI KAJIAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum Pendidikan Dasar
Dosen
pengampu: Dr. Sri Utaminingsih,
M.Pd.
Disusun
oleh:
Kelompok 4
1.
Nanik
Istika Wati (2015-03-006)
2.
Rynaldi
Setya Rachim (2015-03-009)
3.
Subekti
Kusumadewi (2015-03-013)
4.
Jamaludin
Kamal (2015-03-019)
PROGDI MAGISTER
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN....................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
A. KURIKULUM
BERBASIS KOMPETENSI (KBK) ........................ 1
a)
Sejarah KBK ..................................................................................... 1
b)
Prinsip KBK ...................................................................................... 1
c)
Ciri-ciri KBK ..................................................................................... 2
d)
Kelemahan dan Keunggulan KBK.................................................... 2
e)
Probelamatika Penerapan KBK ......................................................... 3
B. KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ...... 4
a)
Sejarah KTSP .................................................................................... 4
b)
Prinsip Pengembangan KTSP ............................................................ 5
c)
Ciri-ciri KTSP .................................................................................... 5
d)
Kelemahan dan Keunggulan KTSP .................................................. 5
e)
Problematika Penerapan KTSP ......................................................... 7
A. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
a) Sejarah KBK
Munculnya kurikulum 2004 atau lebih sering disebut Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), dilandasi dengan adanya perkembangan dan perubahan yang
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia
yang dipengaruhi oleh perubahan global, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), serta seni dan budaya.
Perkembangan dan perubahan tersebut menuntut adanya perbaikan sistem
pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan
masyarakat yang mampu bersaing dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman tersebut.
KBK difokuskan pada penyempurnaan kurikulum yang berbasis pada siswa.
Penyempurnaan KBK juga dipengaruhi oleh terbitnya kebijakan yang tertuang dalam
UU No. 22 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan UU No. 22 tahun 1999 tentang
pemerintah daerah.
b) Prinsip KBK
Prinsip-prinsip KBK terdiri dari 2 hal, yaitu:
1. Prinsip pengembangan
a. Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur, dan
penghayatan nilai-nilai budaya
b. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan
kinestetika
c. Penguatan integritas nasional
d. Pengembangan IPTEK
e. Pengembangan kecakapan hidup
f. Pilar pendidikan
g. Komprehensif dan berkesinambungan
h. Belajar sepanjang hayat
i.
Diversifikasi kurikulum
2. Prinsip pelaksanaan
a. Kesamaan memperoleh kesempatan
b. Berpusat pada siswa
c. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
d. Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam
pelaksanaan
c) Ciri-ciri KBK
1. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi
yang dirumuskan dalam bentuk perilaku.
2. Metode merupakan kegiatan pembelajaran sebagai
proses interaksi terhadap perangsang yang diberikan.
3. Isi kurikulum diambil dari disiplin ilmu,
tetap diramu untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi.
4. Kegiatan evaluasi dilakukan setiap hari pada
akhir suatu pembelajaran, unit pelajaran/ semester.
5. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa,
baik individu maupun klasikal.
6. Berorientasi pada hasil belajar.
7. Pencapaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
8. Sumber belajar tidak hanya dari guru tetapi
juga bersumber dan unsur edukatif.
9. Penilaian berfokus pada proses dan hasil
belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
d) Kelemahan dan Keunggukan KBK
1. Kelemahan KBK
a. Kurikulum dan hasil belajar sudah disusun,
padahal indikator seharusnya disusun oleh guru, karena guru yang paling lebih
tahu kondisi siswa dan lingkungan.
b. Konsep KBK sering mengalami perubahan meliputi
SK, KD, sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara
berkelanjutan.
c. KBK masih menganut sistem teacher oriented.
d. Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas
yang bersifat tunggal, yang didalam impelentasinya banyak menghabiskan waktu,
biaya, tenaga dsb.
2. Keunggulan KBK
a. Mengembangkan kompetensi siswa pada setiap
aspek mapel dan bukan pada penekanan penguasaan konten mapel itu sendiri.
b. Bersifat alamiah/ kontekstual.
c. Mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan
lain yang dimiliki siswa.
d. Guru diberi kewenangan menyusun silabus yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing sekolah.
e. Hasil belajar dipaparkan setiap aspek dari
mapel dan di evaluasi serta perbaikan terhadap kekurangan siswa dalam
pembelajaran.
f. Penilaian berfokus pada proses.
g. Bidang-bidang studi tertentu dikembangkan
menggunakan pendekatan kompetensi keterampilan.
e) Probelamatika Penerapan KBK
1. Dalam penerapan guru banyak menghabiskan waktu
dan tenaga untuk mempersiapkan pembelajaran dan evaluasi yang harus dilakukan
setiap hari.
2. Guru kurang diberi kesempatan untuk
mengembangkan SK dan KD yang sudah dipersiapkan dari Kemendikbud.
3. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher
oriented) sehingga siswa kurang kreatif dan inovatif dalam mengikuti
pembelajaran.
B.
KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
a)
Sejarah
KTSP
Perubahan dari KBK beralih pada KTSP, bahwa pelaksanaan
KBK masih dalam uji terbatas. Namun pada awal tahun 2006 uji
terbatas tersebut dihentikan. Selanjutnya dengan terbitnya Permendiknas no. 24
Tahun 2006 yang mengatur pelaksanaan Permen No. 22
tahun 2006 tentang standar isi, kurikulum. Serta Permen No. 23 Tahun 2006 tentang standar kelulusan
lahirlah KTSP (Kurikulum 2006) yang pada dasarnya sama dengan KBK.
Menurut
BSNP KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun
oleh dan dilaksanakan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di daerah untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan siswa.
Pengembangan
KTSP merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah pendidikan khususnya
relevansi pendidikan. Dengan pemberlakuan otonomi pengelolan pendidikan dan
manajemen berbasis sekolah, setiap sekolah dituntut untuk dapat mengembangkan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa serta tuntutan
dan potensi daerah yang ada.
Selain
itu, profesionalisme guru juga merupakan alasan lain perlunya pengembangan
KTSP. Seorang guru profesional dituntut untuk mampu mengembangkan,
melaksanakan, dan mengevalusasi kurikulum. Kompetensi pengembangan kurikulum
merupakan bagian integral dari profesionalisme guru.
b)
Prinsip Pengembangan KTSP
1. Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya
2. Beragam
dan terpadu
3. Tanggap
terhadap perkembangan IPTEK dan seni
4. Relevansi
dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh
dan berkesinambungan
6. Belajar
sepanjang hayat
7. Seimbang
antara kepentingan nasional dan kepeningan daerah
c)
Ciri-Ciri KTSP
1. KTSP
memberi kebebasan terhadap tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program
pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan
sekolah, kemampuan siswa,
SDM, dan kekhasan daerah.
2. Orang
tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam penyusunan kurikulum,
3. Guru
harus mandiri dan kreatif
4. Guru
diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagsai metode pembelajaran.
d)
Kelemahan dan Keunggulan KTSP
1. Kelemahan KTSP
a. Kurangnya
SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan
yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.
b. Kurangnya
ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kelengkapan KTSP.
c. Banyak
guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep, penyusunan,
maupun prakteknya di lapangan.
d. Penerapan
KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam,
sebagai syarat sertifikasi guru mendapatkan tunjangan profesi.
2. Keunggulan KTSP
a. Mendorong
terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu
adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat
situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai keunggulan lokal.
b. Mendorong
para guru, kepala sekolah dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkat
kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
c. Guru
sebagai fasilitor yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memeberikan
kemudahan belajar siswa.
d. Mengembangkan
ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pemahaman yang akan
membenetuk kompetensi individual.
e. Menggunakan
berbagai sumber belajar
f. Kegiatan
pembelajaran lebih bervariasi, dinamis, dan menyenangkan.
g. Kewenangan
dalam penyusunannya mengacu pada jiwa desentralisasi sistem pendidikan.
h. Pemerintah
pusat menetapkan SK dan KD sedangkan dalam hal ini guru dituntut untuk mampu
mengembangkan dalama bentuk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi
sekolah dan daerah.
e)
Problematika
Pelaksanaan KTSP
1. Dalam
hal keterlibatan guru dalam penyusunan KTSP, silabus, dan RPP. Selain itu satu
hal yang perlu dilihat ulang karena sampai saat ini sekolah ternyata masih
sangat tergantung dengan model kurikulum
dari pusat kurikulum, seharusnya dikembalikan kejiwaa semula bahwa yang
ditentukan oleh BSNP adalah SKL, Standar Isi, Standar Proses dan Standar
Penilaian.
2. Belum
maksimalnya sosialisasi dan pelatihan terhadap guru-guru bahkan meski ada yang
belum mendapat sosialisasi dan pelatihan. Sehingga masih banyak para guru dan
pemangku kepentingan yang belum memahami KTSP. Banyak guru yang berpersepsi
sebagai penerima pasig pengambilan kebijakan keputusan kurikulum
3. Sarana
dan prasarana fasilitas dalam penerapan KTSP di beberapa sekolah masih ada
kekuarangan pada saat pemeblajaran di kelas, terlebih pada sekolah-sekolah di
pelosok yang jauh dari jangkauan pengamatan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar