PROPOSAL
PENGARUH
PROFESIONALISME GURU DAN MANAJEMEN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN DI
SDN PASURUHAN PATI
Oleh
NANIK ISTIKA WATI
NIM. 2015-03-006
MAGISTER
PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Perencanaan pembelajaran yaitu merencanakan
persiapan pengelolaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas untuk
mencapai tujuan. Perencanaan sebelum proses pembelajaran berlangsung perlu
dilakukan untuk mengantisipasi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan
dalam pembelajaran, sehingga tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya
proses pembelajaran yang dapat mengantar siswa mencapai tujuan yang diharapkan
dalam pembelajaran. Faktor yang paling mendasar adalah kemampuan guru untuk
melakukan suatu upaya dalam mewujudkan apa yang diinginkan. Dengan demikian,
guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Mulyasa, (2009: 5) guru merupakan komponen
yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas.
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya
menciptakan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan,
sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan
profesional, khususnya dibidang memberikan pembelajaran kepada siswa. Bayangkan
seandainya sebuah sekolah atau ruang kelas dimana semua siswa mendapatkan akses
pembelajaran yang menarik serta terdapat harapan yang positif dari siswa
terhadap hasil pembelajaran yang baik. Para guru berwawasan luas yang memiliki
sumber daya yang memadai untuk mendukung pekerjaan guru serta terus berkembang
sebagai profesional.
Sebagai seorang guru yang tugasnya sebagai pendidik haruslah
memiliki kemampuan dasar mengajar sebagai profesionalisme guru dan manajemen
kelas yang berorientasi pada tujuan keberhasilan pembelajaran. Seperti yang
telah diungkapkan oleh Aqib (2010: 42) yang menyatakan bahwa suatu sistem
pembelajaran yang baik memiliki tiga ciri utama yaitu memiliki rencana yang
khusus, kesalingtergantungan antara unsur-unsurnya, dan tujuan yang hendak
dicapai. Kondisi ini juga didukung oleh Hakiim (2009: 238) yang menyatakan guru
setiap akan mengajar hendaknya menyusun perencanaan pembelajaran yang tertulis,
meskipun merasa sudah berpengalaman atau merasa sudah hapal.
Namun, pada kenyataanya praktik di lapangan sering
kali menyimpang dari apa yang harusnya terjadi. Tidak jarang guru dalam
mengajar tidak memilik rencana khusus yang ingin dicapai dari hasil
pembelajaran, belum menerapkan unsur-unsur yang seharusnya ada dalam mengajar
serta kurangnya manajemen kelas.
Kondisi
tersebut juga dialami di kelas tinggi SDN Pasuruhan, berdasarkan hasil
observasi menunjukkan bahwa guru dalam mengajar kurang profesional, mereka
mengajar tanpa perencanaan yang baik serta manajemen kelas yang kurang
mendukung pembelajaran. Sehingga, hal ini berdampak negatif terhadap
efektivitas pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil belajar siswa dari hasil
pembelajaran yang telah dilakukan guru tidak dapat diprediksi hasilnya karena
kurangnya perencanaan sebelumnya.
Penelitian pemecahan masalah dalam
hal pengaruh profesionalisme
guru dan manajemen kelas terhadap pembelajaran IPA sebelumnya juga pernah dilakukan
banyak peneliti. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh
Sandi (2014) dengan judul penelitian “Persepsi
Siswa Terhadap Manajemen Kelas Oleh Guru Di Smk Tri Dharma Kosgoro 2 Padang” dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1) peningkatan
kesadaran diri sebagai guru, ) peningkatan kesadaran peserta didik, 3) sikap
polos dan tulus dari guru, 4) mengenal dan menentukan alternatif pengelolaan,
5) menciptakan kontrak sosial.
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Profesionalisme
Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati”.
1.2
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah Pengaruh
Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN
Pasuruhan Pati?
1.3
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1.
Mendeskripsikan Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen
Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati
.
1.4
Kegunaan
Penelitian
Kegunaan
atau manfaat dari pelaksanaan penelitian ini yaitu meliputi manfaat teoritis
dan manfaat praktis.
1.4.1
Kegunaan
Teoritis
Secara teoritis
penelitian ini dapat menambah pengembangan/ kajian rekan-rekan seprofesi dalam Mendeskripsikan Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen
Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati.
1.4.2
Kegunaan
Praktis
1. Kegunaan
bagi guru
a. Dapat
dijadikan sebagai alat/ sarana untuk mengembangkan diri sebagai guru yang
profesional.
b. Mengembangkan
mutu pendidikan di tingkat kelas maupun sekolah
c. Membantu
guru lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.
d. Dapat
dijadikan pedoman untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran.
2. Kegunaan
bagi siswa
a. Menumbuhkan
antusias belajar siswa.
b. Meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. Kegunaan
bagi sekolah
a. Memberikan
masukan untuk proses perbaikan pembelajaran.
b. Meningkatkan
kualitas lulusan.
4. Kegunaan
bagi peneliti
a. Bagi
peneliti dapat dijadikan alat/ sarana untuk mengembangkan diri sebagai pendidik
nantinya.
1.5
Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya
Pengaruh Profesionalisme Guru dan
Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati pada
tahun pelajaran 2016/ 2017.
2. Dibatasi
pada mata pelajaran IPA kelas tinggi di semester I.
1.6
Definisi
Operasional
Untuk menghindari salah paham dalam melaksanakan kegiatan
penelitian ini, maka penelitian dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas
Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati”, dapat peneliti jelaskan
terlebih dahulu istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian
tersebut. Pemaparannya sebagai berikut:
1.6.1
Profesionalisme
Guru
Profesi adalah adanya keterampilan kerja yang dimiliki seseorang. Profesi
lebih banyak menekankan kepada keahlian pada sesuatu bidang. Dengan demikian,
keahlian ini dapat diartikan bahwa seseorang yang menyandang predikat profesi
selalu melandaskan pekerjaanya pada intelektual yang dimiliki. Maksudnya, ia
selalu berpedoman pada teori dan konsep tertentu, sehingga apa yang dilakukan/
dikerjakan selalu bersifat logis atau dapat diterima oleh akal pikiran manusia.
Guru adalah seseorang yang mengantar siswa menjadi manusia dewasa yang
cerdas dan berbudi luhur. Peran guru dalam hal ini yaitu guru membentuk mental,
sikap, dan watak yang lebih baik dari sebelumnya.
1.6.2
Manajemen
Kelas
Ruang kelas adalah tempat kegiatan terjadinya proses pembelajaran, yang
dihuni atau ditempati sekelompok manusia dengan berbagai karakter, kepribadian,
tingkah laku, latar belakang serta emosi yang berbeda-beda. Sedangkan manajemen
kelas merupakan pengelolaan kelas yang dilakukan guru untuk mendukung
keberhasilan tujuan pembelajaran.
1.6.3
Pembelajaran
Pembelajaran ialah proses interaksi antara unsur guru, isi pembelajaran
dam siswa yang dikemas sedemikian rupa oleh guru dengan harapan pembelajaaran
akan berhasil sesuai dengan harapan.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1
Kajian
Pustaka
2.1.1
Profesionalisme
Guru
Sekolah merupakan organisasi yang
bergerak dibidang pendidikan dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta membentuk mental siswa yang matang dan mencerminkan moral positif
dalam berpikir serta bertindak. Keberadaban sekolah juga memiliki andil dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional, tentu tidak pernah terlepas dari
peranan seorang guru.
Guru diharapkan dapat membantu siswa
dalam memecahkan masalah, agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan
yang diharapkan.
2.1.2
Manajemen
Kelas
Persiapan manajemen kelas atau pengelolaan kelas sebelum proses
pembelajaran berlangsung perlu diatur untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan dari hasil proses pembelajaran. Suryadi menyatakan, (2009: 56)
manajemen yaitu kemampuan staf sekolah dalam memberikan layanan yang tepat
dalam segala keterbatasannya kepada peserta didik yang telah masuk ke sekolah
tersebut guna mencapai prestasi yang tinggi.
Perhatian guru sebaiknya diarahkan kepada usaha
menciptakan kondisi belajar yang kondusif, sehingga mendorong/ merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses di dalam kelas,
guru dengan segala kemampuannya dan siswa dengan segala latar belakang dan
potensinya. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kelas dimanajemeni secara baik, professional,
terus-menerus dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud perlu pemahaman
mengenai manajemen kelas. Menurut Maman (1999: 93) manajemen kelas merupakan
“suatu tindakan yang menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang berusaha menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi bila terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
2.1.3
Pembelajaran
Proses dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru memegang peran sangat
penting. Guru menentukan segalanya. Mau diapakan siswa? Apa yang harus dikuasai
oleh siswa? Bagaimana cara melihat keberhasilan siswa? Semuanya tergantung oleh
guru, oleh karena itu begitu pentingnya peran guru, maka biasanya proses
pembelajaran hanya akan berlangsung manakala ada guru, dan tidak mungkin ada
proses pembelajaran. Menurut Aqib (2010: 41) pembelajaran merupakan upaya
mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.
Sehubungan dengan proses pembelajaran tersebut maka guru harus mempunyai tiga
peran utama yaitu guru sebagai perencana, sebagai penyampai informasi, dam guru
sebagai evaluator Ali (2009: 152-153).
Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif perlu dilakukan karena hal
ini penting untuk mengembangkan/ menumbuhkan motivasi belajar siswa. Seperti
yang telah dilakukan dalam penelitian Sumartiningsih
(2011:1-4) yang menjelaskan sebelum pembelajaran, guru bersikap sebagai
pendidik dimana di awal pembelajaran membuat suasana menjadi kondusif dan
menganggap siswa sebagai teman belajar sehingga siswa tidak sungkan untuk
bertanya mengenai materi yang belum jelas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1
Setting Penelitian
3.1.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
semester I tahun pelajaran 2016/ 2017 di kelas tinggi SDN Pasuruhan kecamatan
Kayen kabupaten Pati. Kegiatannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan
proposal, pelaksanaan.
3.1.1.2
Lokasi
Penelitian
Lokasi
yang akan dilakukan untuk melaksanakan penelitian adalah di SDN Pasuruhan, dengan
alamat desa Pasuruhan kecamatan Kayen kabupaten Pati kode pos 59171.
3.1.2
Karakteristik
Subyek Penelitian
Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas tinggi SDN Pasuruhan kecamatan Kayen
kabupaten Pati dengan jumlah 151 siswa, dengan rincian kelas IV berjumlah 19
siswa, kelas V berjumlah 25 siswa dan kelas VI berjumlah 17 siswa dengan
karakter dan latar belakang yang berbeda.
3.2 Variabel Penelitian
Slameto (2011: 153) menyatakan “variabel bebas adalah
variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas
biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
variabel lain”. Slameto
(2011: 152) menyatakan variabel
terikat/ tergantung adalah “variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari
manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat menjadi tolak ukur
atau indikator keberhasilan variabel bebas”.
Dalam penelitian ini ada dua variabel
yang diteliti, yaitu: variabel bebasnya yaitu 1) profesionalisme guru dan 2)
manajemen kelas sedangkan variabel terikatnya adalah pembelajaran IPA.
3.3 Rancangan Penelitian
Prosedur
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru. Insan Cendekia:
Surabaya.
Hakiim,
Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. CV Wacana Prima:
Bandung.
Ranchman,
Maman. 1999. Manajemen Kelas. Semarang: Depdikbud.
Ali, Muhammad. 2009. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Imtima: Bandung.
Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.
Rosda: Bandung.
Sandi,
Nurleni Hastri Finty. 2014. Persepsi Siswa Terhadap Manajemen Kelas
Oleh Guru Di Smk Tri Dharma Kosgoro 2 Padang. Bahana Manajemen
Pendidikan, 1 (2), Hlm:
1-9. Tersedia di
http://pasca.uns.ac.id/index.php?s=MANAJEMEN+KELAS+TERHADAP+PEMBELAJARAN. Diunduh tanggal 7 april 2016.
Slameto. 2011. Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Salatiga:
Widya Sari.
Sumartiningsih. 2011. Profesionalisme
Guru Dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran
IPS Di SMPN 1 Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2011. Pasca UNS. Hlm: 1-4. Tersedia di http://pasca.uns.ac.id/?p=2462. Diunduh tanggal 7 april 2016.
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah. PT Sarana
Panca Karya Nusa:
Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar