Selasa, 09 Mei 2017

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MANAJEMEN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN



PROPOSAL







PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN MANAJEMEN KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN DI SDN PASURUHAN PATI



Oleh
NANIK ISTIKA WATI
NIM. 2015-03-006





MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2016











BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Perencanaan pembelajaran yaitu merencanakan persiapan pengelolaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas untuk mencapai tujuan. Perencanaan sebelum proses pembelajaran berlangsung perlu dilakukan untuk mengantisipasi dan perkiraan tentang apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran, sehingga tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang dapat mengantar siswa mencapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Faktor yang paling mendasar adalah kemampuan guru untuk melakukan suatu upaya dalam mewujudkan apa yang diinginkan. Dengan demikian, guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Mulyasa, (2009: 5) guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya menciptakan tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional, khususnya dibidang memberikan pembelajaran kepada siswa. Bayangkan seandainya sebuah sekolah atau ruang kelas dimana semua siswa mendapatkan akses pembelajaran yang menarik serta terdapat harapan yang positif dari siswa terhadap hasil pembelajaran yang baik. Para guru berwawasan luas yang memiliki sumber daya yang memadai untuk mendukung pekerjaan guru serta terus berkembang sebagai profesional.
Sebagai seorang guru yang tugasnya sebagai pendidik haruslah memiliki kemampuan dasar mengajar sebagai profesionalisme guru dan manajemen kelas yang berorientasi pada tujuan keberhasilan pembelajaran. Seperti yang telah diungkapkan oleh Aqib (2010: 42) yang menyatakan bahwa suatu sistem pembelajaran yang baik memiliki tiga ciri utama yaitu memiliki rencana yang khusus, kesalingtergantungan antara unsur-unsurnya, dan tujuan yang hendak dicapai. Kondisi ini juga didukung oleh Hakiim (2009: 238) yang menyatakan guru setiap akan mengajar hendaknya menyusun perencanaan pembelajaran yang tertulis, meskipun merasa sudah berpengalaman atau merasa sudah hapal.
Namun, pada kenyataanya praktik di lapangan sering kali menyimpang dari apa yang harusnya terjadi. Tidak jarang guru dalam mengajar tidak memilik rencana khusus yang ingin dicapai dari hasil pembelajaran, belum menerapkan unsur-unsur yang seharusnya ada dalam mengajar serta kurangnya manajemen kelas.
Kondisi tersebut juga dialami di kelas tinggi SDN Pasuruhan, berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa guru dalam mengajar kurang profesional, mereka mengajar tanpa perencanaan yang baik serta manajemen kelas yang kurang mendukung pembelajaran. Sehingga, hal ini berdampak negatif terhadap efektivitas pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil belajar siswa dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan guru tidak dapat diprediksi hasilnya karena kurangnya perencanaan sebelumnya.
Penelitian pemecahan masalah dalam hal pengaruh profesionalisme guru dan manajemen kelas terhadap pembelajaran IPA sebelumnya juga pernah dilakukan banyak peneliti. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Sandi (2014) dengan judul penelitian “Persepsi Siswa Terhadap Manajemen Kelas Oleh Guru Di Smk Tri Dharma Kosgoro 2 Padang” dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1) peningkatan kesadaran diri sebagai guru, ) peningkatan kesadaran peserta didik, 3) sikap polos dan tulus dari guru, 4) mengenal dan menentukan alternatif pengelolaan, 5) menciptakan kontrak sosial.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati”.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Adakah Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati?

1.3  Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1.      Mendeskripsikan Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati
.
1.4  Kegunaan Penelitian
Kegunaan atau manfaat dari pelaksanaan penelitian ini yaitu meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1        Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menambah pengembangan/ kajian rekan-rekan seprofesi dalam Mendeskripsikan Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati.

1.4.2        Kegunaan Praktis
1.      Kegunaan bagi guru
a.       Dapat dijadikan sebagai alat/ sarana untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesional.
b.      Mengembangkan mutu pendidikan di tingkat kelas maupun sekolah
c.       Membantu guru lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran.
d.      Dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran.
2.      Kegunaan bagi siswa
a.       Menumbuhkan antusias belajar siswa.
b.      Meningkatkan hasil belajar siswa.
3.      Kegunaan bagi sekolah
a.       Memberikan masukan untuk proses perbaikan pembelajaran.
b.      Meningkatkan kualitas lulusan.
4.      Kegunaan bagi peneliti
a.       Bagi peneliti dapat dijadikan alat/ sarana untuk mengembangkan diri sebagai pendidik nantinya.

1.5  Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatnya Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati pada tahun pelajaran 2016/ 2017.
2.      Dibatasi pada mata pelajaran IPA kelas tinggi di semester I.

1.6  Definisi Operasional
Untuk menghindari salah paham dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini, maka penelitian dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Manajemen Kelas Terhadap Pembelajaran IPA di SDN Pasuruhan Pati”, dapat  peneliti  jelaskan  terlebih dahulu  istilah-istilah yang terkandung dalam judul penelitian tersebut. Pemaparannya sebagai berikut:

1.6.1        Profesionalisme Guru
Profesi adalah adanya keterampilan kerja yang dimiliki seseorang. Profesi lebih banyak menekankan kepada keahlian pada sesuatu bidang. Dengan demikian, keahlian ini dapat diartikan bahwa seseorang yang menyandang predikat profesi selalu melandaskan pekerjaanya pada intelektual yang dimiliki. Maksudnya, ia selalu berpedoman pada teori dan konsep tertentu, sehingga apa yang dilakukan/ dikerjakan selalu bersifat logis atau dapat diterima oleh akal pikiran manusia.
Guru adalah seseorang yang mengantar siswa menjadi manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Peran guru dalam hal ini yaitu guru membentuk mental, sikap, dan watak yang lebih baik dari sebelumnya.

1.6.2        Manajemen Kelas
Ruang kelas adalah tempat kegiatan terjadinya proses pembelajaran, yang dihuni atau ditempati sekelompok manusia dengan berbagai karakter, kepribadian, tingkah laku, latar belakang serta emosi yang berbeda-beda. Sedangkan manajemen kelas merupakan pengelolaan kelas yang dilakukan guru untuk mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran.

1.6.3        Pembelajaran
Pembelajaran ialah proses interaksi antara unsur guru, isi pembelajaran dam siswa yang dikemas sedemikian rupa oleh guru dengan harapan pembelajaaran akan berhasil sesuai dengan harapan.











BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1  Kajian Pustaka
2.1.1        Profesionalisme Guru
Sekolah merupakan organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta membentuk mental siswa yang matang dan mencerminkan moral positif dalam berpikir serta bertindak. Keberadaban sekolah juga memiliki andil dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional, tentu tidak pernah terlepas dari peranan seorang guru.
Guru diharapkan dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah, agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

2.1.2        Manajemen Kelas
Persiapan manajemen kelas atau pengelolaan kelas sebelum proses pembelajaran berlangsung perlu diatur untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan dari hasil proses pembelajaran. Suryadi menyatakan, (2009: 56) manajemen yaitu kemampuan staf sekolah dalam memberikan layanan yang tepat dalam segala keterbatasannya kepada peserta didik yang telah masuk ke sekolah tersebut guna mencapai prestasi yang tinggi.
Perhatian guru sebaiknya diarahkan kepada usaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif, sehingga mendorong/ merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses di dalam kelas, guru dengan segala kemampuannya dan siswa dengan segala latar belakang dan potensinya. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kelas dimanajemeni secara baik, professional, terus-menerus dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud perlu pemahaman mengenai manajemen kelas. Menurut Maman (1999: 93) manajemen kelas merupakan “suatu tindakan yang menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang  berusaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi bila terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
2.1.3        Pembelajaran
Proses dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru memegang peran sangat penting. Guru menentukan segalanya. Mau diapakan siswa? Apa yang harus dikuasai oleh siswa? Bagaimana cara melihat keberhasilan siswa? Semuanya tergantung oleh guru, oleh karena itu begitu pentingnya peran guru, maka biasanya proses pembelajaran hanya akan berlangsung manakala ada guru, dan tidak mungkin ada proses pembelajaran. Menurut Aqib (2010: 41) pembelajaran merupakan upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. Sehubungan dengan proses pembelajaran tersebut maka guru harus mempunyai tiga peran utama yaitu guru sebagai perencana, sebagai penyampai informasi, dam guru sebagai evaluator Ali (2009: 152-153).
Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif perlu dilakukan karena hal ini penting untuk mengembangkan/ menumbuhkan motivasi belajar siswa. Seperti yang telah dilakukan dalam penelitian Sumartiningsih (2011:1-4) yang menjelaskan sebelum pembelajaran, guru bersikap sebagai pendidik dimana di awal pembelajaran membuat suasana menjadi kondusif dan menganggap siswa sebagai teman belajar sehingga siswa tidak sungkan untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas.





BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1        Setting Penelitian
3.1.1.1  Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/ 2017 di kelas tinggi SDN Pasuruhan kecamatan Kayen kabupaten Pati. Kegiatannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan proposal, pelaksanaan.
3.1.1.2  Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan untuk melaksanakan penelitian adalah di SDN Pasuruhan, dengan alamat desa Pasuruhan kecamatan Kayen kabupaten Pati kode pos 59171.
3.1.2        Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi SDN Pasuruhan kecamatan Kayen kabupaten Pati dengan jumlah 151 siswa, dengan rincian kelas IV berjumlah 19 siswa, kelas V berjumlah 25 siswa dan kelas VI berjumlah 17 siswa dengan karakter dan latar belakang yang berbeda.
3.2  Variabel Penelitian
Slameto (2011: 153) menyatakan “variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain”. Slameto (2011: 152) menyatakan variabel terikat/ tergantung adalah “variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas”.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti, yaitu: variabel bebasnya yaitu 1) profesionalisme guru dan 2) manajemen kelas sedangkan variabel terikatnya adalah pembelajaran IPA.
3.3  Rancangan Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu













DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru. Insan Cendekia: Surabaya.
Hakiim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. CV Wacana Prima:
Bandung.
Ranchman, Maman. 1999. Manajemen Kelas. Semarang: Depdikbud.
Ali, Muhammad. 2009. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Imtima: Bandung.
Mulyasa. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Rosda: Bandung.
Sandi, Nurleni Hastri Finty. 2014. Persepsi Siswa Terhadap Manajemen Kelas
Oleh Guru Di Smk Tri Dharma Kosgoro 2 Padang. Bahana Manajemen
Pendidikan, 1 (2), Hlm: 1-9. Tersedia di
Slameto. 2011. Penelitian dan Inovasi Pendidikan. Salatiga: Widya Sari.
Pembelajaran IPS Di SMPN 1 Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun 2011. Pasca UNS. Hlm: 1-4. Tersedia di http://pasca.uns.ac.id/?p=2462. Diunduh tanggal 7 april 2016.
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah. PT Sarana Panca Karya Nusa:
Bandung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar